Bab ini akan membahas mengenai konsep dasar dan struktur pemaparan dan penulisan naskah skripsi. Sebelum itu, terlebih dahulu akan dibahas mengenai struktur umum naskah skripsi yang akan memaparkan tiga bagian utama, yaitu Bagian Awal, Bagian Inti, dan Bagian Akhir.
5.1 Bagian Awal
Bagian awal memuat sejumlah informasi dasar mengenai skripsi, yang mencakup:
Halaman Judul dan Subjudul
Halaman ini menyajikan informasi penting tentang skripsi, termasuk judul lengkap penelitian, nama penulis, nama dan lokasi afiliasi institusional, dan tanggal penyelesaian skripsi.
Halaman Pernyataan
Halaman ini berisi pernyataan bahwa skripsi ini merupakan karya orisinal dari penulis sebagai syarat meraih gelar sarjana psikologi.
Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman ini berisi informasi yang pada prinsipnya membuktikan bahwa naskah skripsi telah disetujui oleh para Pembimbing Skripsi untuk diserahkan kepada program studi atau fakultas sebagai dokumen resmi.
Halaman Pengesahan
Halaman ini berfungsi sebagai bukti bahwa skripsi telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing dan komite penguji.
Halaman Kata Pengantar
Di bagian ini, peneliti memberikan latar belakang singkat tentang penelitian, motivasi, dan proses yang dilalui selama penelitian. Kata pengantar juga mencerminkan penghargaan penulis terhadap kesempatan dan pengalaman belajar selama proses penelitian.
Halaman Ucapan Terima Kasih
Halaman ini memuat apresiasi kepada individu, kelompok, atau institusi yang memberikan dukungan, bantuan, dan inspirasi selama proses penelitian. Pada intinya, halam ini berisi ucapan terima kasih peneliti kepada pembimbing, anggota keluarga, teman, kolega, dan lain-lain yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penyelesaian skripsi.
Halaman Abstrak
Bagian Abstrak dalam sebuah skripsi memiliki beberapa fungsi penting yang bertujuan untuk memberikan pembaca gambaran singkat dan esensial tentang penelitian secara keseluruhan. Pada bagian ini, peneliti menyajikan poin utama dari setiap bagian penting: pendahuluan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Tujuan utama Abstrak adalah memungkinkan pembaca untuk memperoleh pemahaman dasar tentang tujuan penelitian, cara penelitian dilaksanakan, temuan utama, dan implikasi dari temuan tersebut. Selain itu, Abstrak juga bertujuan untuk memastikan bahwa pembaca dapat dengan cepat mengidentifikasi relevansi dan cakupan penelitian tanpa harus membaca seluruh dokumen.
Untuk dapat menjangkau kalangan pembaca yang luas, maka Abstrak perlu ditulis dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Terdapat sejumlah hal penting yang perlu dipertimbangkan peneliti ketika menuliskan Abstrak. Pertama, pastikan abstrak mencerminkan isi skripsi secara akurat, mencakup semua elemen penting penelitian. Kemudian, sajikan informasi dengan jelas dan ringkas, biasanya dalam 250-300 kata. Selain itu, gunakan bahasa yang jelas dan langsung, menghindari jargon yang tidak perlu dan detail berlebihan. Terakhir, ikuti struktur logis yang mencerminkan alur skripsi, mulai dari tujuan, metode, hasil, hingga kesimpulan.
Halaman Abstract
Halaman ini merupakan terjemahan abstrak yang telah disampaikan pada Halaman Abstrak, beserta kata-kata kuncinya.
Halaman Daftar Isi
Bagian ini berfungsi untuk memberikan gambaran keseluruhan struktur skripsi dan memudahkan navigasi dokumen. Daftar isi mencantumkan judul bab dan sub-bab beserta nomor halamannya. Daftar judul bab dan sub-bab diurutkan sesuai dengan penampilan dalam teks, termasuk daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran, masing-masing dengan nomor halaman yang sesuai.
Halaman Daftar Tabel
Bagian ini berisi daftar seluruh tabel yang ditampilkan dalam bagian inti skripsi.
Halaman Daftar Gambar
Halaman ini menampilkan daftar seluruh tabel yang digunakan dalam bagian inti skripsi. Dalam hal ini, gambar mencakup foto, ilustrasi, grafik, dsb.
Halaman Daftar Lampiran
Halaman ini menampilkan daftar seluruh lampiran yang terdapat pada bagian akhir skripsi.
5.2 Bagian Inti
Fakultas Psikologi Universitas YARSI menggunakan format penulisan bagian inti skripsi dengan struktur 6 bab. Secara umum, isi Bab 1 hingga Bab 3 pada skripsi merupakan perbaikan dan pengembangan dari apa yang telah dipaparkan dalam proposal penelitian yang telah diuji di MK Seminar Proposal Skripsi. Dengan demikian, penjelasan mengenai cakupan penulisan ketiga bab tersebut kurang lebih sama dengan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya (Penyusunan Proposal Penelitian). Hanya saja, proposal penelitian menggunakan gaya penulisan yang lebih berfokus pada rencana penelitian (misalnya, lebih sering menggunakan kata “akan”, terutama di penulisan Bab Metode), sedangkan naskah skripsi berfokus pada realisasi aktual dari apa yang telah dikerjakan dalam penelitian. Oleh karena itu, bagian ini hanya akan membahas mengenai struktur penulisan Bab 4 hingga Bab 6, yaitu Bab Hasil dan Pembahasan, Bab Hasil Penelitian Menurut Tinjauan Islam, dan Bab Kesimpulan dan Saran. Berikut ini adalah struktur penulisan Bab 4:
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
Struktur penulisan Bab Hasil dan Pembahasan dalam skripsi penting untuk menyajikan temuan penelitian dan menginterpretasikannya dalam konteks literatur yang ada, teori yang relevan, dan implikasi praktis. Bab ini dibagi menjadi dua bagian utama: bagian pertama untuk Hasil dan bagian kedua untuk Pembahasan. Penulisan Bab Hasil dan Pembahasan terdiri dari sejumlah sub-bab. Struktur penulisan setiap sub-bab tergantung dari metode analisis data yang digunakan, utamanya terdapat perbedaan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif.
Metode kuantitatif
Penyajian hasil dalam riset kuantitatif harus langsung ke poin dan berbasis data, memungkinkan pembaca untuk dengan jelas memahami temuan penelitian sebelum beranjak ke Sub-bab Pembahasan, di mana temuan akan diinterpretasikan dalam konteks yang lebih luas.
Deskripsi sampel penelitian: Pemaparan hasil analisis data kuantitatif umumnya diawali dengan pemaparan jumlah partisipan dan karakteristik demografis dan informasi relevan lainnya tentang sampel penelitian, seperti usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, dll. Jika diperlukan, peneliti dapat menyajikan data secara detil dalam bentuk tabel.
Analisis deskriptif: Mulai dengan analisis deskriptif dari data, termasuk statistik seperti mean, median, modus, standar deviasi, skor minimal dan skor maksimal untuk setiap variabel utama. Gunakan tabel dan grafik untuk menyajikan data secara visual. Pastikan setiap tabel dan grafik jelas dilabeli dan memiliki judul serta keterangan (caption) yang menjelaskan isi atau temuan yang ditampilkan. Format penyajian data dalam tabel dan grafik dijelaskan lebih lanjut pada Bab 6.
Analisis pendahuluan: Bagian analisis pendahuluan perlu dilakukan apabila variabel-variabel kontrol turut dipertimbangkan dalam analisis data variabel utama penelitian. Misalnya, jika peneliti mengontrol variabel demografi dalam penelitiannya, maka analisis statistik mengenai hubungan antara variabel demografi dan variabel-variabel penelitian dijelaskan di bagian ini. Analisis pendahuluan penting dilakukan untuk meningkatkan validitas temuan penelitian, sehingga peneliti tidak melakukan misinterpretasi dan pengambilan kesimpulan yang keliru dari hasil analisis data variabel utama.
Analisis utama/Uji hipotesis: Di bagian ini, peneliti perlu menjelaskan secara detil hasil pengujian statistik yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Pengujian ini bisa mencakup t-test, ANOVA, korelasi, regresi linear, chi-square, dll., tergantung pada desain penelitian dan jenis data peneliti. Untuk pengujian statistik parametrik, peneliti harus melakukan uji asumsi parametrik yang dibutuhkan, misalnya, normalitas distribusi data, linearitas data, dsb. Hasil uji asumsi parametrik tersebut tidak perlu dilaporkan dalam skripsi, kecuali peneliti menemukan adanya asumsi-asumsi yang tidak terpenuhi. Dalam kasus demikian, maka peneliti perlu menuliskan hasil uji asumsi dan asumsi apa yang tidak terpenuhi, serta penjelasan mengenai langkah apa yang dilakukan berikutnya untuk menanggulangi temuan tersebut.
Dalam penelitian yang menggunakan metode analisis faktor, maka peneliti perlu menjelaskan di awal mengenai uji kepatutan analisis data, yang mencakup uji Keiser-Meyer-Olkin (KMO) dan Barlett’s test of sphericity. Jika data yang dikumpulkan tidak memenuhi kedua kriteria tersebut, maka peneliti harus menjelaskan apa yang dilakukan terhadap data dan analisis apa yang digunakan selanjutnya.
Di akhir bagian ini, terdapat dua hal penting yang perlu dilaporkan. Pertama, peneliti melaporkan tentang interpretasi dari hasil analisis yang dilakukan. Penulisan hasil analisis statistik harus disesuaikan dengan kaidah penulisan analisis statistik yang tertuang dalam Publication Manual of the APA, 7th Edition (untuk selanjutnya ditulis sebagai “Format APA”). Format penulisan hasil analisis statistik beserta contoh-contohnya dapat dilihat di Lampiran 5.
Kedua, peneliti harus dapat menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari uji hipotesis. Dalam hal ini, penulis harus menuliskan secara jelas apakah hipotesis didukung oleh data. Uji hipotesis yang dilaporkan pada bagian ini harus selaras dengan rumusan hipotesis yang disampaikan pada Bab 3. Misalnya, jika peneliti mengajukan tiga hipotesis, maka peneliti harus malakukan tiga pengujian hipotesis, serta melaporkan kesimpulan dari seluruh pengujian tersebut.
Analisis tambahan: Peneliti dapat memperkaya bagian hasil tambahan dengan melakukan analisis tambahan. Analisis ini dapat dilakukan melalui uji statistik terhadap dimensi-dimensi variabel penelitian atau dengan membandingkan bagaimana kekuatan hubungan antar variabel berdasarkan data demografi. Misalnya, peneltii ingin menjelaskan lebih lanjut bagaimana perbedaan kekuatan korelasi antara variabel X dan variabel Y berdasarkan jenis kelamin partisipan.
Metode kualitatif
Penyajian hasil dalam riset kualitatif harus menyediakan narasi yang kohesif dan mendalam tentang data, menyoroti tema penting dan pola yang muncul, dan menunjukkan bagaimana temuan tersebut berkontribusi terhadap pemahaman fenomena yang diteliti.
Data subyek penelitian: Pada bagian ini, peneliti menguraikan mengenai data demografi dari subyek penelitian. Data ini dapat bersifat uraian maupun tabel yang ringkas dan memuat data keseluruhan subyek.
Analisis intrakasus: Analisis intrakasus memuat analisis dari hasil wawancara yang diikuti dengan kutipan-kutipan hasil wawancara setiap subyek. Bagian ini memuat deskripsi umum, observasi umum dan, hasil wawancara yang sudah dikategorikan sesuai dengan dimensi-dimensi variabel yang hendak diteliti. Uraian ini dapat pula dilengkapi dengan penjelasan mengenai istilah-istilah khusus yang digunakan pada saat wawancara dengan subyek penelitian.
Analisis interkasus: Analisis interkasus memuat analisis hasil wawancara yang diperbandingkan antar subyek. Pada akhir analisis interkasus dikemukakan pula mengenai padatan tema hasil wawancara antar subyek dalam bentuk tabel. Pada bagian ini juga sudah memuat hasil analisis berdasarkan teori yang dijadikan acuan.
Pengelompokan tematik: Temuan penelitian dapat disajikan berdasarkan tema atau kategori yang muncul dari data. Setiap tema harus diuraikan secara mendetail, didukung oleh kutipan langsung dari partisipan atau deskripsi observasi.
Ringkasan tema: Bagian ini mejelaskan tentang ringkasan dari tema-tema utama yang muncul dari analisis data. Ringkasan ini dapat memberikan gambaran umum yang cepat tentang hasil penelitian. Setelah pemaparan hasil analisis data, maka bagian selanjutnya dalam skripsi adalah uraian pembahasan hasil dan temuan penelitian.
Baik riset yang menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif, keduanya memiliki struktur penulisan yang serupa. Berikut ini adalah penjelasan secara detil mengenai Sub-bab Pembahasan:
Pembahasan: Sub-bab Pembahasan dalam skripsi merupakan bagian di mana penulis memaparkan interpretasi, implikasi, dan kontekstualisasi temuan penelitiannya. Sub-bab ini memberikan kesempatan kepada penulis untuk mendiskusikan makna temuan dalam kerangka teori yang lebih luas, literatur terkait, dan praktik yang relevan, serta untuk menyoroti kontribusi, keterbatasan, dan saran untuk penelitian masa depan. Secara umum, terdapat sejumlah poin penting yang perlu diuraikan dalam sub-bab ini, meliputi:
- Pengantar: Sub-bab Pembahasan umumnya dimulai dengan pengantar singkat yang merangkum temuan utama penelitian dan mengatur panggung untuk diskusi yang lebih mendalam.
- Interpretasi temuan: Setelah pengantar, penulis mendiskusikan makna dan implikasi temuan penelitian. Bagaimana temuan ini menjawab pertanyaan penelitian atau mendukung/menolak hipotesis yang diajukan? Bandingkan dan kontraskan temuan dengan studi terdahulu dalam literatur. Apakah temuan konsisten dengan penelitian lain, atau apakah ada perbedaan? Jika ada perbedaan, bagaimana peneliti menjelaskannya?
- Implikasi teoretis dan praktis: Peneliti kemudian mendiskusikan bagaimana temuan penelitian berkontribusi pada teori yang ada. Apakah temuan mendukung, memperluas, atau menantang teori atau model yang ada? Selain itu, peneliti dapat menguraikan implikasi praktis dari temuan penelitian. Bagaimana hasil penelitian dapat diterapkan dalam praktik atau kebijakan?
- Keterbatasan: Peneliti perlu secara jujur dan rendah hati memaparkan tentang keterbatasan penelitian, termasuk batasan metodologis, sampel, dan generalisasi. Kemudian, dilanjutkan dengan bagaimana keterbatasan tersebut dapat memengaruhi interpretasi temuan dan generalisasi ke populasi yang lebih luas.
- Gagasan untuk penelitian berikutnya: Berdasarkan temuan dan keterbatasan penelitian, peneliti menyampaikan saran untuk penelitian masa depan. Apa pertanyaan baru yang muncul? Metode atau pendekatan apa yang bisa dijelajahi selanjutnya?
- Ringkasan pembahasan: Sediakan ringkasan singkat dari poin pembahasan utama Anda dengan menekankan kontribusi penelitian Anda terhadap bidang pengetahuan.
Mengingat bahwa Universitas YARSI merupakan perguruan tinggi yang bernafaskan nilai-nilai keislaman, maka hasil penelitian yang dilaporkan dalam skripsi juga harus dapat dijelaskan dalam relevansinya dengan ajaran agama Islam yang telah diperoleh peneliti sepanjang masa perkuilahan. Relevansi hasil penelitian dengan nilai-nilai dan ajaran agama Islam dipaparkan pada Bab Hasil Penelitian Menurut Tinjauan Islam.
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Penulisan bagian inti skripsi diakhiri dengan Bab Kesimpulan dan Saran. Bab ini merupakan penutup dari skripsi yang merangkum seluruh penelitian dan memberikan rekomendasi berdasarkan temuan. Selain itu, bab ini penting karena menyediakan sintesis dari penelitian dan memberikan panduan untuk aplikasi praktis atau penelitian masa depan. Penulisan Bab Kesimpulan dan Saran pada umumnya dapat dipaparkan dalam struktur berikut ini:
Kesimpulan
- Ringkasan temuan: Mulailah dengan ringkasan singkat dari temuan penelitian utama. Uraikan bagaimana temuan ini menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis yang diajukan di awal.
- Signifikansi temuan: Jelaskan signifikansi dari temuan penelitian terhadap bidang studi. Soroti bagaimana penelitian Anda berkontribusi pada pengetahuan yang ada atau praktik di lapangan.
- Interpretasi temuan: Berikan interpretasi Anda tentang apa arti temuan ini. Diskusikan makna lebih lanjut dari hasil penelitian dalam konteks teori yang relevan atau aplikasi praktis.
Saran
- Saran praktis: Berdasarkan temuan penelitian, buatlah saran tentang bagaimana hasil penelitian dapat diterapkan dalam praktik, baik itu dalam pendidikan, industri, kebijakan publik, atau area lainnya.
- Saran untuk penelitian selanjutnya atau pengembangan penelitian: Pada Sub-bab Pembahasan yang telah dituliskan sebelumnya, peneliti mengidentifikasi celah dalam penelitian. Berdasarkan berbagai keterbatasan yang telah diidentifikasi, di bagian ini peneliti dapat menyampaikan saran untuk studi masa depan. Diskusikan pertanyaan penelitian baru yang muncul dari temuan Anda, serta metode atau pendekatan yang mungkin digunakan untuk menjawabnya.
- Saran metodologis: Masih berdasarkan identifikasi keterbatasan penelitian, peneliti dapat memberikan saran tentang bagaimana penelitian serupa di masa depan dapat ditingkatkan, baik dari segi desain penelitian, teknik pengumpulan data, atau analisis.
5.3 Bagian Akhir
Bagian akhir dalam sebuah skripsi secara umum memuat dua sub-bagian, yaitu Daftar Pustaka dan Lampiran.
Daftar Pustaka
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Daftar Pustaka memuat semua rujukan yang dijadikan sumber informasi dan dikutip dalam penulisan naskah skripsi. Setiap kutipan dalam teks harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka, begitu pula sebaliknya. Perlu diingat bahwa sumber online harus dikutip dengan cara yang sama seperti sumber cetak. Pastikan juga untuk mengutip sumber semua perangkat lunak dan sertakan informasi referensi lengkap. Daftar Pustaka harus ditulis dalam format sesuai dengan gaya APA terkini. Anda diwajibkan menggunakan perangkat lunak reference manager (seperti: Mendeley, EndNote, Zetero, dsb) dalam menuliskan kutipan dan daftar pustaka. Format penulisan Daftar Pustaka berdasarkan jenis sumber informasi yang dikutip dijelaskan secara lebih rinci di Bagian 6.4.
Lampiran
Bagian Lampiran dalam skripsi berfungsi untuk menyediakan informasi tambahan yang mendukung penelitian tetapi terlalu rinci atau luas untuk dimasukkan dalam teks utama skripsi. Lampiran memungkinkan penulis untuk menjaga kelancaran dan fokus narasi dalam teks utama sambil tetap menyediakan data penting atau dokumen tambahan bagi pembaca yang tertarik. Beberapa jenis materi yang dapat ditampilkan dalam lampiran di antaranya adalah: instrumen penelitian (misalnya, lembar informed consent, kuesioner, struktur wawancara, behavior checklist), hasil penghitungan statistik, surat keterangan kelayakan etik penelitian dan bukti proses review instrumen pengambilan yang dilakukan melalui P3TPK (Pusat Psikometri, Penelitian dan Terapan Psikologi Kesehatan). Panduan penulisan bagian Lampiran dapat dibaca secara lebih lengkap di Bab 6.
Khusus untuk penelitian dengan metode kualitatif, penulis perlu melampirkan COREQ (COnsolidated criteria for REporting Qualitative research) Checklist (Tong dkk., 2007). Checklist ini berfungsi sebagai panduan komprehensif yang memastikan bahwa semua aspek penting dari penelitian kualitatif telah dilaporkan dengan tepat dan lengkap. Pemaparan COREQ Checklist memungkinkan pembaca untuk lebih memahami konteks, metode, dan temuan penelitian. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan memungkinkan pembaca untuk menilai keandalan dan validitas penelitian dengan lebih baik. Penjelasan lebih lanjut mengenai COREQ Checklist beserta contoh pengisiannya dapat dibaca di tautan ini.